#puasa || Fajar dan Senja Ramadan Membatasi Kebebasan Kita ||

Kita punya bulan yang perlu dijamah sepenuh jiwa beserta raga. Fajar dan senjanya selalu dinanti. Karena dari keduanyalah terdapat batas dengan kebebasan. Setelah senja tiba dan matahari tenggelam dalam ronanya, doa-doa membuncah seantero negeri berharap puasa yang dijalankan seharian dan hidangan ta’jil yang dimakan menambah koleksi amal kebaikan di bulan ini.


Lalu di malam-malam syahdu. Rombongan keluarga riuh keluar memenuhi jalan kecil di gang sempit tempat tinggal mereka. Berderap bersama menuju masjid guna sholat isya dan tarawih berjamaah. Di sepanjang perjalanan, mereka memperbincangkan mimpi-mimpi yang hendak digapai di Ramadan tahun ini. Selepas solat, speaker-speaker masjid saling bersahutan. Anak kecil, pemuda , dan orang sepuh berkumpul bersama. Bergantian melantunkan ayat-ayat suci al quran dan sesekali mengoreksi bacaan yang lainnya. Ayat berganti ayat, lembar berganti lembar, dan tak terasa 3 juz diselesaikan secara estafet di malam itu. Bakwan, tahu isi, teh hangat, dan kopi hitam dikelilingi wajah-wajah memeluh bahagia. Kerongkongan dan perut mereka sudah mulai tak bisa diajak bekerjasama. Beberapa dari mereka sampai serak hanya untuk sekadar berbisik lirih.


Di sepertiga malam terakhir, mata-mata yang tadinya terpejam mulai berkedip satu-persatu. Seorang ibu dengan sumringahnya memasak bahan-bahan yang dibelinya jam 2 pagi tadi di pasar dekat rumahnya. Ia memaksimalkan jari-jemari lentiknya untuk meracik hidangan yang telah ia rencanakan sedari malam. Tidak lupa ia tambahkan beberapa tetes bumbu cinta yang mengalir melalui getar tangannya, supaya anggota keluarga yang ia sayangi melahap habis dan puas hasil karyanya.


Kini azan subuh melolong perkasa. Membatasi mulut dan perut untuk tidak membawa apapun melintasi mereka. Membatasi hawa nafsu untuk tidak liar seperti biasanya. Dan mempersiapkan diri membawa hati dan badan menebas rentang terik siang yang memuakkan.


Dari fajar hingga senja, kita dibatasi untuk tidak mencicipi apalagi berpuas-puasan dalam perihal apapun yang membatalkan puasa. Sebagian dari kita pun mengisi jeda diantara keduanya dengan berburu bonus-bonus sakti edisi spesial bulan ini. Nilai amal kita dapat berlipat-lipat tak terterka jumlahnya jika dimaksimalkan meraihnya. Dan saat senja kembali menyapa, kita dihadirkan pada jenis-jenis manusia yang menyambut berbuka dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang dengan syukur sambil merapal doa, ada juga yang dengan foya-foya di tempat tak berguna hingga lupa solat magrib lagi isya beserta tarawihnya./ajjashjahja

Admin IV










Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak