Mempunyai
seorang anak merupakan keinginan setiap pasangan suami istri. Ada kebahagiaan
yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata saat menyambut kelahirannya.
Setidaknya hal itu lah yang dapat kami
tangkap dari Muhammad Adzkia Nur Abdullah yang lebih akrab dipanggil Muadz,
pelajar asal Bogor yang sedang menjalani pendidikan bahasa arab di Ma’had
Lughoh International University of Africa. Tidak banyak kata yang dapat
diungkapkan olehnya, namun binar mata yang berkaca-kaca ketika kami bertanya
bagaimana rasanya menjadi seorang bapak, menunjukkan betapa bahagianya ia
memiliki anak. “Rasanya senang, bahagia, terharu, ya pokoknya bahagia deh”
ujarnya kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasa.
Hari sabtu tanggal 28 mei 2016 pukul
22.50 WIB menjadi hari yang bersejarah bagi Muadz dan Istrinya Maemunah.
Bertempat di RS Ummi Kota Bogor, bayi cantik dengan berat 3,1 Kg dan panjang
tubuh 49 Cm terlahir dengan selamat. Proses kelahiran yang diprediksi mengalami
sedikit kendala dan harus menjalani operasi caesar karena tekanan darah yang
cukup tinggi dari sang istri, tidak jadi dilakukan. Anak pertama dari pasangan
muda ini dilahirkan dengan proses persalinan biasa. “Saya Senang sekali
kelahiran putri saya lancar, tapi ada sedikit perasaan sedih, karena saat ini
saya belum bisa menggendong, mencium putri saya, hanya bisa memandangi fotonya
saja”, ujarnya sambil menunjukkan foto bayi yang sangat menggemaskan di
layar handphone-nya. “ini foto si kecil yang baru lahir ‘ammu”.
Ia menambahkan. Muadz sudah hampir sembilan bulan berpisah dengan istrinya yang
masih berada di Indonesia. Sejak september 2015, ia menempuh kuliah di ma’had
lughoh International University of Africa dan terpaksa harus meninggalkan
istrinya yang sedang hamil muda.
Puteri pertama pasangan ini diberi
nama Zulfa Al Husna. Menurut penuturan Muadz nama itu diambil dari surat shod
ayat 40, berarti kedudukan(kedekatan) yang baik. “saya ingin puteri saya
menjadi anak yang bisa mendekatkan diri pada Allah, Sholehah, patuh pada orang tua,
dan menjadi Hafidzah, serta hafal banyak hadits”, ia menerangkan. Kini pada
umurnya yang ke 22 tahun, Muadz telah menjadi seorang bapak muda dan merasakan
bahagianya mempunyai seorang anak.
0 Comments
Posting Komentar