Di sini
sunyi meski genderang bertalu-talu
Hening,
meski jantungku berdebar keras
Menyuarakan
ruh-Mu, tak ada gema,
Tak ada
suara, aku hanyut di padang luas.
Segalanya
melebur di kesunyian ilalang panjang
Kapan
semua harapan kucapai?
Kapan aku
tidur dengan damai?
Aku
tundukkan dalam hening sujudku
Bersama
nafsu hati, ‘tuk segera larut
Di dalam
kedekatan-Mu
Kucium
sajadahku dalam malam sunyi
Seperti
ingin kureguk nikmat cahaya-Mu
Yang
menelusup di relung kalbu.
Kini mimpi
itu datang, menjemputku di ujung hari
Saat
harapan yang dulu sempat menawan
Saat cita
itu sempat pergi dan enggan kembali
Engkau tunjukkan
kuasa-Mu di terik keculasan
Menyapa
dari tirai kehampaan
Lihainya
Engkau membolak-balikkan hati!
Cinta,
cita dan harapan
Peluang
dan kesempatan mengawan di dinding hati
Meraup
sejuta impian di tanah kenabian
Kini, di
laman sejuta arti
Tak
kusangka ia datang membawa kabar gembira
Satu rasa
menyelusup rongga jiwa
Terlampau
banyak kenangan yang terkumpul
Waktu yang
ada hanya cukup untuk memperbaiki
Segala
yang disebut salah
Sampai
nanti detik terakhir
Sehingga
tak ada pengabdian percuma
Karena
setiap waktu adalah pengorbanan
Jika aku
dapat terbang ke langit,
Akan
kurengkuh kuasa-Mu
Jika dapat
kukejar bayang-Mu di bumi,
Akan
kuraih tanah bekas tapak-Mu
Tapi,
diri-Mu adalah penguasa
Yang
kuasanya ada di mana-mana
Ingin Aku
mengulang, lembar hidup dari awal
Ingin
membasuh, segala hitam yang nodai imam
Ya Allah,
izinkan aku meneguk pelita kasih-Mu!
Ya Rabbi,
lingkupi aku dengan dekapan cinta-Mu!
Di setiap
rukuk dan sujud
Ilahi,
biarkan aku jadi milik-Mu!
0 Comments
Posting Komentar