oleh:
Hilman Firmansyah
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ، قَالَ: أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنَ الحَجَّاجِ، فَقَالَ: «اصْبِرُوا، فَإِنَّهُ لاَ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ، حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ» سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Zubair bin ‘Adi berkata :
Kami menemui shahabat Anas bin Malik r.a.,
dan kami mengadu kepadanya tentang apa yang mereka temui dari -perbuatan
zhalim- al-Hajjaj (bin Yusuf ats-Tsaqafi).
Maka ia berkata : “Bershabarlah kalian, karena
sesungguhnya tidak akan datang satu masa kepada kalian kecuali keadaan
setelahnya akan lebih buruk darinya hingga kalian menemui Tuhanmu (mati)”, aku telah mendengar
itu langsung dari Nabi kalian SAW.
( H.R. al-Bukhari
No.7068 )
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ
الزُّهْرِيِّ، عَنْ هِنْدٍ بِنْتِ الحَارِثِ، أَنَّ أُمَّ
سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ :
اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَزِعًا
اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَزِعًا
يَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ الْخَزَائِنِ
وَمَاذَا أُنْزِلَ مِنْ الْفِتَنِ ؟
مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجُرَاتِ يُرِيدُ أَزْوَاجَهُ لِكَيْ
يُصَلِّينَ ؟
رُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا, عَارِيَةٍ فِي
الْآخِرَةِ
Sesungguhnya Ummu Salamah r.a., isteri Nabi SAW berkata
:
Rasulullah SAW bangun dari tidurnya di suatu
malam dalam keadaan terkejut dan gusar,
seraya bersabda : subhanalloh,
gerangan apa yang Allah turunkan dari perbendaharaan-perbendaharaan
(rahmat-Nya) dan apa pula yang
diturunkan dari berbagai macam fitnah ?
Siapakah yang akan membangunkan para penghuni
kamar maksudnya adalah isteri-isteri Rasul agar mereka shalat (malam) ?
“Begitu
banyak yang berpakaian di Dunia, tetapi telanjang di Akhirat”
( H.R. al-Bukhari no. 7069 )
Takhrij
Hadist :
Hadits 1 :
Telah Menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah
Menceritakan kepada kami Sufyan dari Jubair bin ‘Adiy Semoga Allah SWT meridhoi kepadanya .
Hadits 2 :
Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Muqootil telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah telah
mengebarkan kepada kami Muamar dari Az-Zuhriy dari Hindun binti Al Harist Dari
Ummu Salammah Semoga Allah SWT meridhoi kepadanya.
Hadits ini adalah hadits Sohih yang diriwayatkan oleh Imam
Al Bukhari dalam kitabnya ”Jaamiu
Shahih Al Bukhari”
dan berada dalam beberapa bab berikut ini :
1. كِتَابُ الْعِلْمِ بَابُ الْعِلْمِ وَالْعِظَةِ بِاللَّيْلِ (115)
2. كِتَابُ التَّهَجُّدِ بَابُ تَحْرِيْضِ النَّبِيِّ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ
وَالنَّوَافِلِ مِنْ غَيْرِ إِيْجَابٍ (1126)
3. كِتَابُ الْمَنَاقِبِ بَابُ عَلَامَاتِ النُّبُوَّةِ فِي الْإِسْلَامِ (3599)
4. كِتَابُ اللِّبَاسِ بَابُ مَا كَانَ النَّبِيُّ يَتَجَوَّزُ
مِنَ اللِّبَاسِ وَالْبَسْطِ (5844)
5. كِتَابُ الْأَدَبِ بَابُ التَّكْبِيْرِ وَالتَّسْبِيْحِ عِنْدَ التَّعَجُّبِ (6218)
6. كِتَابُ الْفِتَنِ بَابُ لَا يَأْتِيْ زَمَان إِلَّا الَّذِيْ بَعْدَهُ
شَرٌّ مِنْهُ (7069)
cetakan Daar Thowaq An Najaah, tahun 1422 Hijriyyah.
Syarah Hadits :
Al-Hafizh Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani
di dalam kitab “Fathul Baari Fii
syarh shahih al-Bukhari”
memberikan penjelasan tentang
hadits tersebut dengan beberapa catatan berikut ini :
1. Berpakaian
di dunia dalam arti mempunyai kekayaan tetapi telanjang di akhirat dari pahala
karena tidak punya amal (dari kekayaan itu) selama di dunia
2. Berpakaian
dengan mengenakan pakaian tetapi tipis, transparan sehingga tidak menutup
auratnya maka akan disiksa di akhirat karena telanjangnya itu sebagai balasan
dari perbuatannya
3. Berpakaian
dalam arti mendapatkan nikmat-nikmat Allah tetapi telanjang dari syukur yang
akan membuahkan pahala di akhirat
4. Berpakaian
jasadnya tetapi kerudungnya diikatkan ke belakang sehingga tampak dadanya maka
jadilah telanjang. Dan akan disiksa di akhirat
5. Berpakaian
dalam arti mempunyai pasangan suami yang shalih tetapi telanjang di akhirat
karena tiada amal yang tidak bisa mengambil manfaat dari keshalihan suaminya
Itulah beberapa penjelasan mengenai hadits
yang berkaitan dengan momen pergantian akhir tahun yang sering ummat islam
terjerumus didalamnya. Maka setelah kita mengetahui tiada tahun yang lebih baik
dari sebelumnya apakah kita masih ingin merayakan atau membuat pesta??? Apalagi
sudah jelas itu bukan adat atau kebiasaaan ummat islam, maka dari itu mari kita
sama-sama berlindung dari Allah SWT dari kejelekan-kejelekan dan fitnah di
tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang. Wassalamu’Alaikum WarahmatuLlah.
Wallohu ‘Allam Bishowab
0 Comments
Posting Komentar